Daisypath Anniversary tickers

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Berputar putar tanpa henti..

INGAT WAKTU KEWAJIPANMU..

Thursday, February 3, 2011

Jawab & Beri Salam Bukan Mahram, Salam Sejahtera & Salam 1 Malaysia



BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
ASSALAMMUALAIKUM

Pagi ni sambil mendengar bunyi hujan di luar rumah, tiba2x wujud satu persoalan dalam fikiranku...dan apa yang aku dapat cari2x dari beberapa sumber info maka dapat ku rumuskan kesimpulannya..tapi sebelum itu mari kita baca beberapa info yang telah aku quoted kan dari beberapa sumber website..

http://ecofrenone.wordpress.com/2010/08/14/hukum-memberi-salam-dan-menjawab-salam-orang-bukan-islam/

Hukum Memberi Salam dan Menjawab Salam Orang Bukan Islam

Oleh: al-Ustaz Mohd Khairuddin Aman Razali at-Takiri


Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadis daripada Abi Hurairah bahawa
Rasulullah saw bersabda:
لا تبدأوا اليهود ولا النصارى بالسلام فإذا لقيتم أحدهم في طريق فاضطروه إلى أضيقه
Maksudnya: “Janganlah kamu mulakan orang-orang Yahudi dan juga orang
Nasrani dengan salam. Justeru itu, sekiranya kamu menemui seseorang
mereka di jalan tolaklah mereka ke jalan yang paling sempit.

Ulama berbeza pendapat dalam menyelusuri fiqh (kefahaman) hadis ini.
Kebanyakan mereka memutuskan bahawa haram memulakan ucapan salam
kepada mereka. Sebahagian pula berkata ianya tidak haram tetapi
makruh.

Seorang fuqaha iaitu Abu Sa`ad berpendapat, sekiranya seorang muslim
ingin memberi ucapan hormat kepada bukan Islam dia boleh melakukannya
dengan lafaz yang lain daripada lafaz salam. Contohnya dengan
menyebut: (هداك الله ) maksudnya moga Allah memberi hidayah kepada
kamu atau (أنعم الله صباحك) maksudnya moga Allah memberi anugerah di
waktu pagimu ini. Imam Nawawi menyetujui pendapat ini tetapi dengan
tambahan: sekiranya ianya diperlu. Antara contoh ucapannya bagi Imam
Nawawi ialah ucapan selamat pagi, pagi yang bahagia, pagi yang baik,
moga Allah kurniakan kamu dengan kebahagian di waktu pagi, atau nikmat
di waktu pagi dan seumpamanya. Sekiranya tidak perlu maka pilihannya
ialah jangan mengucapkan apa-apa. (Nawawi, al-Azkar, Dar al-Khayr,
hlm. 311)

Pandangan ini bagi saya sesuai diamalkan oleh umat Islam di Malaysia
pada hari ini. Mereka boleh menyatakan selamat pagi kepada bukan Islam
tanda penghormatan, atau berdoa moga Allah bagi hidayah atau
seumpamanya. Ucapan-ucapan ini boleh mendekatkan mereka dengan bukan
Islam sebagai satu pendekatan dakwah.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadis daripada Anas bin Malik
katanya, Rasulullah saw bersabda:
إذا سلم عليكم أهل الكتاب فقولوا وعليكم
Maksudnya: “Apabila kamu diberi salam oleh ahli Kitab, jawablah “wa`alaikum”.

Imam Bukhari pula meriwayatkan daripada Ibn `Umar –radiyallahu
`anhuma- katanya; Rasulullah saw bersabda:
إذا سلم عليكم اليهود فإنما يقول أحدهم السام عليك فقل وعليك
Maksudnya: “Apabila kamu diberi salam oleh Yahudi, mereka hanya
menyatakan Assaamu `alaikum (mampuslah kamu), maka jawablah: wa `alaik
(dan ke atas kamu juga).
Daripada kedua-dua hadis diatas para fuqaha mengambil hukum apabila
seorang muslim diberi salam oleh bukan Islam, jawapan yang diberi
ialah wa `alaik atau wa `alaikum (dan ke atas kamu juga).

Imam Mawardi menghikayatkan satu wajah di kalangan ashab Syafie iaitu
harus memulakan salam kepada bukan Islam dengan menyebut Assalamu
`Alaik sahaja bukannya Assalamu `Alaikum. Begitu juga boleh menjawab
salam mereka dengan Wa `Alaikum Salam, tapi tidak menyebut
warahmatullah. Imam Nawawi menegaskan bahawa kedua-dua pendapat ini
adalah janggal dan ditolak. (Nawawi, al-Azkar, Dar al-Khayr, hlm. 311)

Kesimpulan perbahasan di atas ialah ucapan salam adalah ucapan khusus
untuk umat islam. Justeru, untuk bukan Islam tidak perlu digunakan
lafaz salam tetapi boleh digunakan lafaz-lafaz penghormatan yang lain.




Assalamu'alaikum



Tentang persahabatan dengaon non Muslim, benar... Islam tidak melarang. Lanjutkan persahabatan akhwat, tapi harus tahu batasan2nya.

Tentang Menjawab Salam :

Bila ada seorang kafir yang mengucapkan salam kepada kita (orang muslim),
misal dengan 'Assalamu'alaikum' atau 'Assalamu'alaikum wa rahmatullah' atau
'Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh' dengan ucapan yang fasih,
benar dan tidak bermaksud mengolok-olok, maka harus kita jawab juga dengan
ucapan yang lebih baik atau setidaknya yang sama.
yaitu

'Wa'alaikum SALAM' atau 'Wa'alaikum salam wa rahmatullah' atau 'Wa'alaikum
salam wa rahmatullah wa barakatuh'..

Ada penjelasan yang bermanfaat dari Ustadz Abdul Hakim dalam masalah ini
yaitu di Al Masaa il jilid 7 Masalah ke 178 "Kewajiban Menjawab Salam".
Beliau membawakan ayat berikut :

"Dan apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah
penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa).
Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu." (QS. An Nisaa' : 86).

Kemudian berkata beliau
"Dan dari ayat yang mulia ini pun dapat dikeluarkan hukum: Bahwa menjawab
salam orang orang kafir yang mengucapkan salam kepada kita dengan salam
islami dengan FASIH dan dengan maksud MENGHORMATI dan memuliakan kita, bukan
untuk MENGEJEK atau mengolok-olok kita, maka hukumnya wajib bagi kita
menjawab salam mereka sebagaimana perintah Allah di atas yang bersifat UMUM
dan MUTLAK." (Abdul Hakim bin Amir Abdat, Al Masaa il Jilid 7, Darus Sunnah,
Jakarta, Cet. I, Oktober 2006, hal. 39).

Kemudian al Ustadz membawakan beberapa hadits lengkap dalam masalah ini
sehingga bisa dilihat sebab sebabnya. Salah satunya adalah ini:



Berkata Hisyam bin Zaid bin Anas bin Malik: Saya pernah mendengar Anas bin

Malik berkata: Seorang Yahudi pernah lewat dihadapan Rasulullah

Shallallahu'alaihi wa sallam lalu dia mengucapkan (salam dengan ucapan): AS
SAAMU' ALAIKA. Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam menjawabnya:
"WA'ALAIKA. Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda
(kepada para Shahabat): "Tahukah kamu apa yang dia ucapkan? Dia mengucapkan
(salam kepadaku dengan ucapan): AS SAAMU'ALAIKA."
Para shahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, bolehkan kami membunuhnya?
Beliau menjawb: "Jangan! (Tetapi) apabila Ahlul Kitab memberi salam kepada
kamu maka jawablah: "WA'ALAIKUM (saja)."
(HR. Bukhari no. 6926).

Perlu diketahui bahwa ucapan Yahudi tersebut adalah AS SAAMU yang artinya
KEMATIAN. Jadi AS SAAMU' ALAIKA artinya KEMATIAN atas kamu. Jadi Yahudi
tersebut tidak mengucapkan dengan benar ucapan salam yang kaum muslimin
ucapkan.

Kemudian Ustadz Abdul Hakim melanjutkan,
"Dari beberapa riwayat shahih di atas dapatlah kita mengetahi dengan jelas
sekali SEBAB SEBAB Nabi yang mulia Shallallahu'alaihi wa sallam telah
memerintahkan para shahabat untuk menjawab salamnya orang orang Yahudi
dengan ucapan: WA 'ALAIKUM atau WA'ALAIKA saja tanpa tambahan SALAM dan
seterusnya. Yaitu yang menjadi penyebabnya: Apabila mereka memberi salam
kepada Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam dan para shahabat mereka
mengucapkan AS SAAMU 'ALAIKA atau AS SAAMU 'ALAIKUM. Sedangkan arti dari AS
SAAMU adalah MATI atau Kematian. Oleh karena itu Nabi yang mulia
Shallallahu'alaihi wa sallam bersama para shahabat mencukupi menjawab salam
mereka dengan ucapan yang SAMA dengan apa yang telah mereka ucapkan yaitu :
WA'ALAIKA atau WA'ALAIKUM saja. Yakni ATASMU atau ATAS KAMU JUGA KEMATIAN."
(Idem hal 45).



Kemudian Ustadz Abdul Hakim melanjutkan lagi,
"Ini. Kemudian setelah kita mengetahui sababul wuruudil hadits dapatlah kita
mengeluarkan hukumnya -karena hukum itu beredar bersama 'illat atau
sebabnya, maka apabila telah hilang 'illatnya dengan sendirinya hukum
tersebut kembali kepada asalnya- yaitu: Kewajiban menjawab salam manusia
hatta dia orang kafir atau musyrik, apabila mereka mengucapkan salam kepada
kita dengan SALAM ISLAMI YANG FASIH dan dengan maksud menghormati kita dan
bukan dengan lafazh AS SAAMU seperti yang pernah diucapkan orang orang
Yahudi kepada Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam dan para shahabat. Karena
'illat atau sebab yang menyebabkan Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam
memerintahkan para shahabat untuk menjawab salamnya orang orang Yahudi
dengan jawaban WA'ALAIKUM atau WA'ALAIKA saja telah HILANG atau tidak ada.
Yakni ketika mereka memberi salam kepada kita dengan salam islami yang fasih
yaitu AS SALAAMU 'ALAIKUM, atau ASSALAMU 'ALAIKUM WA RAHMATULLAH, atau
ASSALAMU'ALAIKUM WA RAHMATULLAH WA BARAKATUH, maka kewajiban kita menjawab
salamnya dengan jawaban yang sama atau yang lebih baik sebagaimana perintah
Allah Jalla Dzikruhu. Karena tidak ada alasan bagi kita untuk TETAP menjawab
salamnya dengan ucapan WA'ALAIKUM atau WA'ALAIKA saja setelah 'illat yang
ada dihadits tersebut hilang atau tidak ada." (Idem hal. 45-46).

Demikian semoga bermanfaat.
purple





0 comments: